Sabtu, 01 Desember 2012

Musik Lampung

  Musik Lampung

1.      Gamolan Pekhing / Cetik.
Gamolan Pekhing yang sering juga disebut dengan gamelan cetik yang terbuat dari susunan bilah bambu yang diikat dengan senar yang dirancang khusus sehingga menjadi alat musik oleh seniman Lampung Barat. Susunan bambu yang merupakan alat musik pentatonis itu dimainkan dengan cara dipukul.  Cetik , yaitu alat musik yang terbuat dari bambu. Dimainkan pada momen-momen tertentu saja, misalnya saat pelaksanaan upacara adat, hal inilah yang menyebabkan cetik ini jarang kita temui.
2.      SERDAM.
Serdam merupakan alat musik tiup tradisional yang terbuat dari buluh bersuara merdu dan menyayat hati, dengan pembawaan nada dari sang peniup untuk mengungkapkan isi hati.
Memiliki nada pentatonis.Serdam umumnya menghasilkan nada dasar G = do, terdiri dari 5 lubang yang menghasilkan tangga nada  berirama do, re, mi, sol, la dan si (1, 2, 3, 5, 6 dan 7).
Instrumen ini terbuat dari buluh yang berbentuk bulat berdiameter + 1 cm dengan panjang   + 25,5 cm. Diameter lubang peningkah + 4 mm, jarak dari ujung buluh ke lubang peningkah  + 4 cm, sedang jarak antara masing-masing lubang peningkah + 2  cm. Jarak lubang klep I dan klep II + 1,5 cm sedangkan jarak peniup ke klep I + 4 cm.
Fungsi :
Kegunaan Serdam sebagai alat hiburan. Dalam memainkan Serdam bersama-sama dengan instrument lainnya, Serdam biasanya untuk mengambil suara atau solis dan untuk mengiringi solis yang ada kaitannya dengan lagu.
Cara Memainkan :
Serdam biasanya dimainkan oleh seorang putra. Setiap satu Serdam dimainkan oleh seorang putra. Cara memainkannya ujung lubang peniup ditiup dan lubang-lubang penghasil nada ditutup dengan jari-jari. Seperti telah diterangkan di atas untuk mencari nada rendah atau tinggi dengan cara menutup atau membuka lubang-lubang jari yang ada di sepanjang tubuh Serdam. Instrumen ini dapat dimainkan dengan duduk, berdiri maupun berjalan.

3.      GAMBUS.
Gambus merupakan salah satu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta pernikahan atau acara syukuran. Alat musik ini identik dengan nyanyian yang bernafaskan Islam. 
Selain dimainkan secara solo, alat musik ini dapat juga dimainkan secara berkelompok.

4.      KOMPANG.
Kompang ialah sejenis alat musik tradisional yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Melayu. Ia termasuk dalam kategori musik gendang. Kulit kompang biasanya terbuat dari kulit kambing.
Kompang terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang berukuran garis pusat sepanjang 22.5 cm, 25 cm, 27.5 cm dan ada juga yang mencapai 35 cm.
Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau berjalan.
Kompang dimainkan dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah tangan memegang kompang, dan sebelah tangan lagi memukul kompang. Terdapat tiga rentak dalam permainan kompang, yaitu rentak biasa, rentak kencet, dan rentak sepulih. Rentak yang biasa dimainkan ialah rentak biasa. Rentak kencet ialah rentak di tengah-tengah pukulan, kemudian seolah-olah terhenti seketika. Sedangkan rentak sepulih dimainkan untuk kembali pada rentak lagu pertama.